BPMP Provinsi Bengkulu Dorong Transformasi Pendidikan Lewat Sosialisasi Program Digitalisasi Pembelajaran 2025


BENGKULU, bpmpbengkulu.kemendikdasmen.go.id – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bengkulu kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung terwujudnya pendidikan berkualitas dengan menggelar Sosialisasi Program Digitalisasi Pembelajaran Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting selama dua hari, 1 hingga 2 Oktober 2025, dan melibatkan ratusan peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA, baik negeri maupun swasta.




Laporan Ketua Tim Kerja SMP BPMP Provinsi Bengkulu, Rusmanto.


Ketua Tim Kerja SMP BPMP Provinsi Bengkulu, Rusmanto melaporkan bahwa Kegiatan ini dirancang untuk menyampaikan arah kebijakan nasional sekaligus meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan, guru, kepala sekolah, operator, hingga dinas pendidikan, tentang pentingnya percepatan digitalisasi. Harapannya, seluruh peserta dapat mendukung transformasi pembelajaran yang lebih modern dan berdaya saing. Fokus utama sosialisasi mencakup kebijakan nasional digitalisasi pembelajaran dan relevansinya terhadap peningkatan literasi, numerasi, serta sains siswa, penjelasan tentang skema bantuan perangkat digitalisasi seperti smartboard yang disesuaikan dengan tipologi sekolah, serta strategi implementasi mulai dari proses pengadaan, distribusi perangkat, hingga pendampingan berkelanjutan.



Acara dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala BPMP Provinsi Bengkulu, Sabura Soe'oed Putra.


Acara dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala BPMP Provinsi Bengkulu, Sabura Soe'oed Putra. Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa digitalisasi pembelajaran merupakan program prioritas Presiden yang sejalan dengan agenda pembangunan SDM unggul, terutama dalam memperkuat literasi sains dan teknologi. “Indonesia tengah menghadapi tantangan serius terkait literasi, numerasi, serta learning loss pasca pandemi. Digitalisasi pembelajaran menjadi kunci agar kesenjangan mutu pendidikan tidak semakin melebar. Prinsip inklusif, adaptif, dan partisipatif harus menjadi pijakan agar semua anak didik mendapat akses pendidikan yang bermutu,” tegasnya.


Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga menghadirkan forum komunikasi dan koordinasi yang melibatkan guru-guru pemantik serta alumni bimbingan teknis. Mereka diwajibkan mengimbaskan ilmu dan praktik baik yang diperoleh kepada satuan pendidikan terdekat sebagai wujud nyata kolaborasi dan keberlanjutan program.


Arahan Presiden RI mengenai digitalisasi pembelajaran sebagaimana tertuang dalam pidato Hari Guru Nasional 2024 dan Hardiknas 2025.


Peserta memperoleh sejumlah materi penting, di antaranya arahan Presiden RI mengenai digitalisasi pembelajaran sebagaimana tertuang dalam pidato Hari Guru Nasional 2024 dan Hardiknas 2025, kebijakan serta peran bantuan perangkat digitalisasi, hingga tata cara penerimaan, pemeriksaan, dan pembuatan berita acara terkait peralatan yang diterima sekolah.


Kebermanfaatan dari kegiatan ini sangat dirasakan langsung oleh sekolah dan para pendidik. Kepala sekolah serta operator mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kebijakan dan mekanisme pelaksanaan digitalisasi sehingga mampu mengelola bantuan perangkat dengan tepat dan transparan. Guru-guru juga semakin siap memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, menghadirkan suasana kelas yang lebih interaktif, dan mengurangi risiko learning loss. Di sisi lain, orang tua dan masyarakat akan merasakan dampak positif dari layanan pendidikan yang lebih mudah diakses, merata, serta sesuai kebutuhan zaman.


Digitalisasi pembelajaran merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, yaitu membentuk generasi unggul yang melek teknologi, adaptif, dan mampu bersaing di era global. Melalui kegiatan sosialisasi ini, BPMP Provinsi Bengkulu berharap seluruh pihak dapat menyatukan pemahaman serta bergerak bersama untuk mempercepat transformasi pendidikan di daerah. Plt. Kepala BPMP Provinsi Bengkulu, Sabura Soe'oed Putra menutup arahannya dengan menegaskan bahwa digitalisasi pembelajaran tidak sekadar menghadirkan perangkat, tetapi juga menghadirkan perubahan paradigma belajar yang lebih terbuka, inovatif, dan berpihak pada peserta didik.


(Kontributor: Rose Mawati, Editor: Erfi Susanti, Dokumentasi: Petugas)


Dokumentasi: 

https://www.youtube.com/watch?v=c9TO8wtIJoY

https://www.youtube.com/watch?v=BDCMFQEK_4M